Teknik special effect di masa awal-awalnya, terlihat palsu dan konyol. Misalnya untuk karakter monster dalam film The Seven Voyages of Sinbad and Jason and the Argonauts. Di film ini, monster digambarkan terlalu kaku dan tampil terlalu ”manusiawi” secara visual. Hal itu membuat penampilan monster tidak menakutkan.
Stop action, kemudian disusul oleh teknik go motion yang dipelopori oleh George Lucas. Dalam teknik ini, model digerakkan selama clicks. Namun hasilnya adalah gambar yang buram, namun impresi realistisnya lebih kena. Lucas pertama kali mencoba teknik ini di film ”Dragonslayer” keluaran tahun 1981.
Namun teknik stop action dan go motion secara cepat tersingkir oleh teknik computer animation. Rilis film ”Jurassic Park” pada tahun 1993 yang banyak mengunakan computer animation untuk menggerakan dinosaurus, menginspirasikan banyak sutradara lain untuk membuat special effect menggunakan computer animation.
Perkembangan special effect menggunakan computer animation sangat pesat. Buktinya bisa kita lihat di film Lord of The Ring yang menampilkan karakter Gollum. Gollum yang digarap dengan computer animation terlihat sangat hidup dalam berinteraksi dengan tokoh lainnya.
Special effect sampai saat ini masih terus berkembang. Seakan-akan apapun bisa terjadi di dalam film. Kalau mau lihat perbandingan jelasnya lihat lah film King Kong. Dua film berjudul sama yang diproduksi di jaman berebeda. Mana karakter Kong yang lebih hidup? Thanks to special effect.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar