Sabtu, 12 Januari 2008

"Sekilas" Alfred Hitchcock

Alfred Hitchcock adalah seseorang yang dianggap sebagai salah satu sutradara terbesar dan paling berpengaruh sepanjang masa khususnya untuk genre suspense. Ia telah menyutradarai lebih dari 50 film, dan itu dimulainya sejak era film bisu di Inggris pada tahun 1920an.

Cerita-cerita yang digarap Hitchcock sering kali dikaitkan dengan pengalamannya di masa remaja tepatnya dengan ”sistem pendidikan” yang diterapkan ayahnya. Ayah Hitchcock sering kali menyuruh Hitchcock kecil ke kantor polisi setempat sambil membawa sebuah notes dari ayahnya.

Setelah polisi membaca notes tersebut, Hitchcock dimasukkan ke penjara selama beberapa menit. ”Sistem pendidikan” ini seringkali terlihat menjadi sumber inspirasi di banyak film Hitchcock yaitu keberadaan tokoh otoriter yang tidak dapat dipercaya, baik sebagai orang tua atau sebagai polisi.

Banyak film-filmnya yang mengandung unsur tematik yang mirip, yaitu seorang tokoh protagonis dituduh melakuka tindak kriminal dan harus mencari jalan untuk membuktikan bahwa ia tidak bersalah. Atau tema lain lagi, seorang protagonis yakin bahwa ia telah melakukan sebuah tindak kriminal, dan disebutkan kemudian bahwa indak kriminal itu dilakuan dalam keadaan tidak sadar atau karena memang direncanakan oleh orang lain sehingga si protagonis percaya bahwa dia sendiri pelakunya. Tema ini pertama kali ia aplikasikan di film “The Lodger.”

Untuk selanjutnya Hitchcock pun mulai memasukan unsur humor dalam filmnya dan film tersebut mendapat sambutan positif dari para kritikus film. Film apa itu dan bagaimana ceritanya, simak di artikel berikutnya.

Setelah ia sukses di era film bisu dengan tema khas yang selalu bisa ditemukan dalam banyak film karyanya, kemudian dunia perfilman masuk ke era ”film berbicara”.

Para kritikus film memuja filmnya yang berjudul “39 Steps”, salah satu film masterpiece Alfred Hitchcock di awal era film berdialog. Sekali lagi film ini menampilkan protagonis tak bersalah yang berpikir bahwa dirinya adalah seorang kriminil. Namun kali ini Hitchcock banyak memasukkan unsur humor, dan ini kemudian akan banyak ditemukan di film-film Hitchcock.

Untuk kedepannya, Hitchcock banyak menampilkan “gallow humor” atau humor yang berhubungan dengan kematian dalam film-filmnya, walaupun tidak semuanya disampaikan dengan cara yang pantas. Banyak yang mengaggap Alfred hitchcock lebih bagus saat menyampaikan komedi ringan daripada gallow humor.

Tahun 1940an ia pindah ke California dimana ia bertemu dengan David Selznik yang akan menjadi partnering directornya kemudian. Salah satu karya dari kerja sama ini adalah film Rebecca yang berhasil menyabet Academy Award. Hitchcock juga sempat bekerja sama dengan Cary Grant, Ingrid Bergman, dan Gregory Peck.

Alfred Hitchcock sendiri memfavoritkan karyanya yang berjudul ”Doubt”, menurutnya ini adalah film yang sangat menegangkan yang menyentil keberadan incest di sebuah kota kecil yang suram. Film itu menampilkan Joseph Cotton yang berkarakter multi-layered.

Tapi bagi banyak Orang, ”Psycho” (1960) adalah film yang paling seram dan menegangkan. Tapi ternyata studio produksi film tersebut tidak terlalu ingin memblow-up adegan klasik pembunuhan di shower. Adegan pembunuhan itu mungkin terlihat lebih bagus karena diambil dalam black and white. Ini lah film pertama Hitchcock yang menampilkan kekerasan secara langsung. Di film-film selanjutnya seperti ”Frenzy”, Hitchcock mulai bayak menampilkan kekerasan dan nudity.

Film-film yang direkomendasikan oleh para fans Hitchcock antara lain ”The 39 Steps”, ”Life Boat”, ”Rear Window”, ”Vertigo”, ”North by Northwest”, ”The Birds”, dan ”Psycho”. Di luar itu, paa fans Hitchcock tidak akan ragu untuk mengatakan film-film lain dari Hitchcock adalah yang terbaik.

www.filmpendek.org


Tidak ada komentar: